Biketoxz – Departemen Perhubungan LGO4D lewat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyediakan cara cap balik akta bahariwan nelayan atas julukan Ryan Yudatama Lizar yang karam di perairan Shimonoseki, Jepang, Kamis( 04 atau 4 atau 2024).
Ryan merupakan salah satunya korban aman dari 8 masyarakat negeri Indonesia( WNI) yang terdapat di Kapal Keoyoung Sun berbendera Korea Selatan.
“ Sesampainya Ryan di Indonesia, kita lalu berkoordinasi serta beranjak kilat buat menyediakan pencetakan dokumen- dokumen bahariwan nelayan yang lenyap dikala dia hadapi kejadian kapal karam pada Maret dahulu,” kata Ketua Perkapalan serta Kepelautan
Kemenhub
Hartanto dalam penjelasan di Jakarta, Sabtu
Terpaut 7 korban yang lain, tutur Hartanto, Departemen Perhubungan pula lalu berkoordinasi dengan Departemen Luar Negara serta ship manning biro( agensi pengawakan kapal) tiap- tiap ABK WNI terpaut pelampiasan hak- hak para bahariwan nelayan itu.
” Kita pula akseptabel kasih LIVECHAT LGO4D pada Kemenlu yang amat koorperatif serta kolaboratif buat bersama- sama menyediakan hak- hak para bahariwan nelayan dalam kejadian tenggelamnnya kapal Keoyoung Sun. Pastinya, Kemenhub hendak lalu menjaga, berkoordinasi, serta menyediakan hingga terpenuhinya hak- hak para korban serta diharapkan tidak terdapat permasalahan- permasalahan yang terjalin kedepannya,” tambahnya.
Dari 8 korban WNI, Japan Coast Guard mengonfirmasi jenazah 6 WNI sudah ditemui, 1 ABK WNI aman bernama Ryan Yudatama Lizar, sebaliknya 1 ABK WNI yang lain lenyap serta sedang dalam pencarian.
Pada peluang itu, Ryan yang muncul langsung di Bangunan Kemenhub Jakarta mengapresiasi Ditjen Perhubungan Laut yang
sudah menolong cara semenjak dini pengembalian hingga pengurusan dokumen- dokumen yang lenyap.
“ Aku individu akseptabel kasih serta merasa tertolong atas kedudukan Kemenhub yang sudah menyediakan cara pencarian di Jepang sampai aku datang di Indonesia. Aku pula ikut mengantarkan gelisah perasaan yang mendalam atas meninggalnya 7 kawan ABK yang lain,” tuturnya.